Di tengah hiruk-pikuk Pilkada Jakarta 2024, suasana kian panas. Forum Aliansi Masyarakat Anti-Korupsi (Formasi) mengguncang panggung politik dengan laporan mengejutkan ke Bawaslu. Ketua Formasi, Muhidin Jalih Pitoeng, menuduh dana judi online mengalir ke pasangan calon nomor urut 03, Pramono Anung dan Rano Karno.
“Jangan kotori pesta demokrasi dengan uang haram,” tegas Muhidin. Ia menyerahkan dokumen berisi dugaan keterlibatan Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Joel, yang tercatat dalam SK PDI Perjuangan sebagai anggota tim media sosial paslon 03.
Dugaan yang Menjalar: Dari Tony Joel Hingga Pengakuan Mantan Menteri
Kisah ini semakin rumit ketika nama Zulkarnaen mencuat dalam pengakuan mantan Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi. Budi mengungkap bahwa “T,” yang diduga Zulkarnaen, merupakan aktor kunci di jaringan judi daring dan juga anggota tim sukses Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 sebelum bergabung ke kubu Pramono-Rano.
“Dia aktivis politik yang licin, sekaligus penggerak situs judi,” ujar Budi. Namun, kubu Pramono-Rano membantah keras tuduhan itu, menyebutnya sebagai fitnah yang tidak berdasar. Mereka bahkan melayangkan somasi terhadap Budi Arie atas pernyataan tersebut.
Formasi Melawan, Bawaslu Ditantang Tegas
Tidak berhenti pada laporan ke Bawaslu, Muhidin mendesak dibentuknya panitia khusus di DPR dan DKPP untuk mengungkap fakta. Ia membawa sejumlah barang bukti, termasuk tangkapan layar dan dokumen resmi, sebagai amunisi memperkuat tuduhannya.
“Jika benar dana judi menyusupi Pilkada, ini bukan sekadar masalah moral. Ini penghinaan terhadap demokrasi kita,” katanya dengan nada geram.
Muhidin juga mengingatkan pentingnya sanksi tegas bagi pasangan calon yang terbukti menggunakan dana kotor. “Pemimpin bersih hanya bisa lahir dari proses yang bersih,” tambahnya.
Politik dan Judi: Akankah Demokrasi Jakarta Tercemar?
Ketegangan ini memunculkan pertanyaan besar di benak publik: apakah pesta demokrasi Jakarta akan berakhir dengan keadilan atau menjadi panggung permainan uang gelap?
Bawaslu kini berada di tengah pusaran. Keberanian dan ketegasan mereka dalam menyelidiki kasus ini akan menjadi kunci. Satu yang pasti, rakyat Jakarta tak hanya menunggu pemimpin baru, tetapi juga pembuktian bahwa demokrasi masih punya kehormatan.
PDIP Menyangkal
PDIP, melalui tim hukum dan advokasi pasangan Pramono Anung-Rano Karno, dengan tegas membantah tudingan yang menyebut salah satu tersangka mafia judi online, berinisial “T,” sebagai bagian dari tim mereka. Pernyataan ini muncul setelah Budi Arie Setiadi mengungkapkan klaim tersebut di media. Menanggapi tuduhan itu, PDIP melayangkan somasi terbuka kepada Budi Arie dan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar serta merugikan kredibilitas pasangan calon mereka. Tim berencana mengambil langkah hukum untuk menuntut keadilan dan menjaga nama baik partainya.